PENDAHULUAN - UMUM

Latar Belakang

Perairan wilayah timur Indonesia memiliki daya tarik ilmiah dari sisi ilmu kebumian dan kelautan. Perairan wilayah timur Indonesia memiliki karakter laut dalam yang berkaitan dengan fenomena kelautan dan interaksinya dengan atmosfer. Perairan wilayah Timur Indonesia merupakan gerbang yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dimana fenomena kelautan dan atmosfer yang terjadi pada kedua Samudera tersebut mengakibatkan mengalirnya massa air (arus) tahunan yang mengakibatkan melimpahnya zat yang menyuburkan laut. Hal ini berakibat melimpahnya potensi ikan di perairan tersebut pada musim-musim tertentu. Karakter massa air ini berkaitan dengan fenomena perubahan iklim yang mempengaruhi bumi diantaranya perubahan suhu udara dan curah hujan. Di sisi lain, karakter perairan yang dalam menunjukkan bentuk topografi dasar laut yang kompleks. Bentukan topografi tersebut ditambah dengan terjadinya gelombang pasang surut pada masa tertentu dapat mengakibatkan terjadinya gelombang laut dalam dengan besaran yang masif. Perairan wilayah Timur Indonesia juga merupakan wilayah pertemuan 3 (tiga) lempeng dunia yakni Lempeng Euroasia, Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng ini bergerak pelan saling menumbuk dan mengakibatkan munculnya gunung-gunung api di daratan maupun di bawah laut serta pergerakan lempeng tersebut menimbulkan gempa. Hal ini mengakitkan wilayah timur Indonesia memiliki kerentanan akan bencana geologi. Saat ini disinyalir masih terdapat energi gempa yang belum dilepaskan sehingga menimbulkan potensi megathrust dan bencana yang hebat.

Hal tersebut di atas dapat diidentifikasi dengan pengukuran, pengambilan sampel, pengamatan hingga analisa untuk menentukan langkah tindak lanjut, baik untuk meningkatkan kemakmuran bangsa maupun melindungi rakyat dari bahaya bencana geologi. Kegiatan identifikasi ini banyak dilakukan oleh para peneliti nasional maupun asing. Penelitian kebumian dan kelautan berlangsung terus menerus pada perairan yang memiliki fenomena yang kompleks ini. Namun karena perairan wilayah timur Indonesia ini sangat luas, dalam dan sangat dipengaruhi oleh cuaca, maka data yang tersedia masih jarang. Jikapun ada, saat ini data tersebut tidak terkumpul dalam repositori tunggal dan terintegrasi secara nasional. Aset-aset sumber daya nasional dari lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi nasional untuk melakukan penelitian secara mandiri dan parsial untuk menjamin dan melindungi kedaulatan data dan informasi kebumian dan kelautan masih terbatas bila dihadapkan dengan karakter perairan yang kompleks. Selain sektor penelitian dan akademik, sektor pertahanan khususnya pertahanan matra laut sangat membutuhkan hasil analisa data dan informasi kebumian dan kelautan yang disebutkan di atas. Analisa dari data dan informasi yang disusun atas perairan tersebut dapat digunakan untuk mendukung operasi militer yang rutin dilaksanakan maupun saat kondisi kontijensi oleh TNI maupun TNI AL. Minimnya data dan informasi kebumian dan kelautan di perairan wilayah timur Indonesia tentunya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan keunggulan taktis hingga operasional. Keterbatasan aset sumber daya nasional, khususnya kapal riset yang memiliki kemampuan pengukuran dan pengumpulan data di laut dalam, untuk melaksanakan penelitian di perairan wilayah timur Indonesia menjadikan peluang untuk mengkolaborasikan alutsista dan sumber daya TNI AL dengan sumber daya nasional lainnya di bidang penelitian kebumian dan kelautan. Hal ini juga akan memperkuat fungsi TNI AL pada aspek pembinaan pemberdayaan potensi maritim, pembinaan penelitian dan pengembangan, pembinaan operasi dan latihan, pembinaan personel serta rencana pengembangan dan pembangunan fasilitas pangkalan TNI AL. Oleh karena itu, untuk mendukung percepatan pengumpulan data dan informasi kebumian dan kelautan serta mewujudkan kedaulatan data dan informasi perairan di wilayah timur Indonesia, mewujudkan kemandirian riset nasional untuk memperoleh keunggulan data dan informasi kebumian dan kelautan dalam rangka mendukung kepentingan nasional di laut maka TNI AL berupaya untuk berkolaborasi dengan berbagai sumber daya maritim nasional yang terdiri dari kementerian, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan industri dalam bentuk penelitian kelautan kolaboratif yang diwujudkan pada kegiatan Ekspedisi Jala Citra.

Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Ekspedisi Jala Citra adalah sebagai berikut:

  1. Melaksanakan pengumpulan data spasial kebumian dan kelautan resolusi tinggi di lepas pantai dan pesisir perairan wilayah timur Indonesia yang diprakarsai oleh TNI AL.
  2. Melaksanakan kolaborasi antara TNI AL dengan kementerian/Lembaga, perguruan tinggi dan industri dengan mengoptimalkan sarana prasasran sumber daya nasional pada saat pengumpulan data, analisa, penyajian informasi dan publikasi hasil ekspedisi.
  3. Melaksanakan peran dan fungsi pembinaan potensi maritim dan pembinaan penelitian dan pengembangan TNI AL yang selaras dengan tugas Pushidrosal.
  4. Mempererat hubungan interpersonal antara TNI AL dengan kementerian/Lembaga, perguruan tinggi dan industri peserta ekspedisi melalui common interest idea sharing dan maritime domain awareness (MDA) sharing selama berlangsungnya ekspedisi hingga pasca kegiatan.

Sasaran

Sasaran dilaksanakannya Ekspedisi Jala Citra adalah sebagai berikut:

  1. Terkumpulnya data dan informasi kebumian dan kelautan resolusi tinggi di wilayah timur Indonesia secara lengkap yang disimpan pada repository data Pushidrosal.
  2. Terjalinnya hubungan erat dan baik antara TNI AL dengan kementerian/Lembaga, perguruan tinggi dan industri untuk meningkatkan kepakaran sumber daya manusia TNI AL baik yang aktif berdinas maupun yang sedang menempuh pendidikan akademik lanjutan di bidang ilmu kebumian dan kelautan.
  3. Terwadahinya penelitian ilmiah nasional di bidang ilmu kebumian dan kelautan untuk mendukung kemandirian dan kemajuan riset nasional serta kedaulatan data dan informasi.
  4. Terwujudnya keunggulan informasi kebumian dan kelautan sehingga dapat digunakan untuk mendukung kepentingan nasional secara umum maupun kepentingan TNI/TNI AL dalam bidang operasi (OMP/OMSP) dan latihan, pembangunan dan pengembangan pangkalan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan non material.


PELAKSANAAN

  1. Ekspedisi Jala Citra II – 2022 “Banda” diselenggarakan oleh Pushidrosal dengan mengerahkan unsur kekuatan baik alutsista, personel maupun material antara lain 1 (satu) KRI kelas BHO dan 1 (satu) Unit Survei Pesisir dengan melibatkan para peneliti dari Kementerian, Lembaga Negara dan institusi pendidikan/perguruan tinggi, serta praktisi dari industri survei kelautan.
  2. Alur kegiatan
    1. Focus Group Discussion (FGD) I dilaksanakan pada 6 April 2022 guna mendalami materi proposal penelitian yang diajukan oleh peserta.
    2. Pelepasan Ekspedisi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Staf Angkatan Laut di Dermaga Kolinlamil pada 16 Juni 2022.
    3. Tahap lapangan dilaksanakan pada 16 Juni 2022 – 15 Agustus 2022 menggunakan KRI Rigel 933 di Perairan Laut Banda dan Unit Survei Pesisir di perairan Kepulauan Banda Naira guna melaksanakan pemetaan dasar laut serta pengambilan sampel dan data. Tahap lapangan dibagi menjadi 3 (tiga) etape, yakni:
      1. Etape 1
        1. Etape 1 difokuskan pada pemetaan dasar laut, pengukuran geofisika dan pengambilan sampel geologi
        2. Berlangsung pada tanggal 16 juni - 19 Juli 2022
        3. Peneliti berjumlah enam orang
      2. Etape 2
        1. Etape 2 difokuskan pada pengukuran oseanografi fisik, observasi mamalia laut, pengambilan sampel plankton dan air laut serta pengambilan sampel polutan microplastik
        2. Berlangsung pada tanggal 23 - 31 Juli 2022
        3. Peneliti berjumlah lima belas orang
      3. Etape Banda Naira
        1. Etape Banda Naira difokuskan pada pengumpulan data geologi Gunung Banda Api, data sosial demografi masyarakat Banda Naira serta pengukuran detil batimetri dan topografi guna mengidentifikasi kerentanan dan ketahanan masyarakat terhadap potensi bencana.
        2. Berlangsung pada tanggal 25 Juni – 01 Juli 2022
        3. Peneliti berjumlah tiga orang
  3. Diskusi ilmiah di Ambon pada 16 Juli 2022 guna membahas hasil awal dan kemajuan pengumpulan sampel data dari tahap lapangan.
  4. Publikasi Hasil Penelitian.
    Judul Publikasi Author Tautan Publikasi Ilmiah
    Dynamics of Two Caldera-Forming Eruptions (Banda Besar and Naira) in the Marine Conservation Zone of Banda, Maluku Indranova Suhendro, dkk https://www.mdpi.com/2076-3263/12/11/428
    Strengthening The Social Capital of The Banda Neira Community to Improve The Adaptive Capacity of Tsunami Mitigation Triyono, dkk http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/segara/article/view/11601/pdf
  5. Sarasehan hasil temuan Ekspedisi Jala Citra 2-2022 “Banda” pada Kamis, 1 Desember 2022 bertempat di Ruang Serba Guna Pushidrosal, Ancol Timur, Jakarta Utara